Kegiatan workshop ‘Satu Guru Satu Buku’ (Sagusabu) yang digelar Dinas Pendidikan Grobogan bulan Agustus lalu tampaknya berjalan dengan baik. Indikasinya, dalam kurun satu bulan kemudian, sudah ada 97 guru yang berhasil menulis buku.
“Pada tahap pertama, peserta workshop memang kita deadline untuk bisa menyelesaikan satu buku dalam waktu sebulan. Alhamdulillah, dari 196 peserta, sudah ada 97 orang yang bukunya selesai dan siap cetak. Sedangkan, guru lainnya masih dalam proses pembuatan. Hasil karya para guru ini akan kita tampilkan dalam festival literasi bulan November nanti,” kata Kadinas Pendidikan Grobogan Amin Hidayat, saat melangsungkan workshop ‘Literasi Asyik Mendesain Peta Cerita (Enikki)’ di Hotel Grand Master Purwodadi, Senin (8/10/2018).
Read more: Hebat! Dalam Tempo 1 Bulan, 97 Guru di Grobogan Sudah Berhasil Bikin Buku
Bupati Grobogan Sri Sumarni, Minggu (28/8/2016) menerima penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) saat berlangsung peringatan HUT ke-66 Pemrov Jateng yang dilangsungkan di Kota Magelang. Penghargaan itu diserahkan Deputi Manager MURI Ariani Siregar dan disaksikan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.selanjutnya
Dalam rangka memperingati Hari Baden Powell (Bapak Pandu Dunia), yang diselenggarakan oleh Kwarcab 11.15 Grobogan beserta beberapa Satuan Karya se Kwartir Ranting Purwodadi dan SMA se Purwodadi, mengadakan kegiatan diantaranya Bakti Sosial Donor Darah. Satuan Karya Wanabakti Binaan Perum Perhutani KPH Purwodadi, didampingi langsung oleh Pamong Saka Wanabakti Agus Suprijanto, Staf Komunikasi Perusahaan di Perum Perhutani KPH Purwodadi Divisi Regional Jawa Tengah, ikut serta mendonorkan darahnya dalam kegiatan tersebut.
Acara seperti ini sering kali dilakukan oleh anggota Saka Wanabakti Kwarcab 11.15 Grobogan , dan bahkan adik-adik sendiri yang mempunyai keinginan untuk mendonorkan darahnya, untuk kepentingan kemanusiaan. Disela sela kegiatannya Wakil Administratur / KSKPH Purwodadi Ronny Merdyanto.S.Hut berpesan kepada adik-adik Saka Wanabakti, bahwa donor darah merupakan bentuk kepedulian kepada sesama, biar untuk kesehatan dan dapat mempererat tali persaudaraan serta jiwa korsa.
“Ada beberapa larangan yang tidak boleh didanai oleh dana BOS dan ada pula yang boleh, makanya dalam penggunaan dana BOS tersebut harus berpedoman pada Buku Juknis (Petunjuk Teknis)” kata Wanto yang juga sebagai PPTK (Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan) BOS Kabupaten, beberapa waktu lalu menyampaikan kepada reporter Gema Bersemi di ruang kerjanya.
Saat ini, kata Wanto, bahwa dana BOS tahun 2015 ini naik nilainya, untuk Sekolah Dasar (SD) dari Rp 580 ribu per anak/tahun sekarang menjadi Rp 800 ribu, sedangkan untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP) dari Rp 710 ribu per anak/tahun menjadi Rp 1 juta dan untuk Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMA/SMK) dari Rp 1 juta menjadi Rp 1,2 juta per anak/tahun, kalau tahun yang lalu untuk SMA/SMK baru masa uji, namun sekarang dana BOS telah berjalan, Jelasnya.
UPTD Pendidikan Kecamatan Purwodadi, beberapa waktu lalu meraih juara di bidang olah raga dalam kegiatan POPDA Tingkat Kabupaten tahun 2015 ini. Kepada Gema Bersemi H.Achmadi SPd MM mengatakan, pihaknya merasa senang dengan prestasi yang diraihnya itu, semua ini tidak terlepas dari bimbingan dan pembinaan mereka, baik itu pengawas/penilik, kepala sekolah, guru sehingga siswa menjadi termotivasi yang pada akhirnya siswa tumbuh semangat, mau berlatih dengan penuh kesadaran serta bekal arahan dan pembinaan yang terus-menerus dari para pelatih/guru dan bisa menjadi pemenang/juara saat ini. Achmadi pada kesempatan ini juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak di lingkungan UPTD Pendidikan Purwodadi yang telah membawa nama baik di lingkungan kerjanya, jelasnya.